
Sabigaju.com – Hari ini segenap Bangsa Indonesia memperingati Hari Kemerdekaan yang ke-73 yang diproklamirkan oleh Bung Karno dan Bung Hatta. Momen bersejarah itu terjadi di Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta Pusat.
Bertindak sebagai Proklamator saat itu adalah presiden pertama Republik Indonesia Bung Karno didampingi wakilnya Bung Hatta. Adapun teks proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 dibacakan saat itu tepat pukul 10.00.
Ternyata Bung Karno dan Bung Hata memiliki kisah tersendiri tentang cara berbusana sebagaimana yang akan diulas Sabigaju berikut ini.
Gaya Fashion Ikonik ala Bung Karno
Dahulu kala, ketika Republik ini baru saja dimerdekakan, gaya hidup pemimpin negeri ini sangat sederhana. Demikian pula halnya dengan Bung Karno dan Bung Hatta.
Baju yang dikenakan Bung Karno dijahit sendiri oleh istrinya. Kainnya pun rata-rata pemberian kawannya. Pernah suatu hari Bung Karno mendapat kiriman pakaian bekas korps tentara wanita Australia. Pakaian itu kemudian dipermak sendiri dan jadilah pakaian seorang Presiden.
Bung Karno mempunyai gaya busana yang menonjolkan etika kesopanan. Dimata Bung Karno busana bukan hanya tuntutan sebuah kesopanan tetapi lebih jauh dari itu dalam busana dan cara menggunakannya banyak mengandung nilai seni.
View this post on InstagramA post shared by Dr.(H.C.) Ir. H. Sukarno (@presidensukarno) on
Dalam berbusana Bung Karno sangat teliti, baik warna, model sampai pada bahan yang akan digunakan. Dan dalam kerapian serta keserasian.
Gaya ikonik Bung karno dalam busana juga terlihat lewat setelan jas putih yang rapi yang dikenakan Soekarno di berbagai acara dalam dan luar negeri, menjadi ciri khasnya.
Tak lupa dengan peci hitam, sesekali kaca mata hitam, serta tongkat kebesarannya yang tak pernah lepas dari tangannya. Pemakaian busana dan aksesorisnya tersebut menjadi ciri khas yang sangat ikonik sampai saat ini.
View this post on InstagramA post shared by Dr.(H.C.) Ir. H. Sukarno (@presidensukarno) on
Selain itu Bung Karno kerap terlihat mengenakan seragam militer rancangannya sebagai panglima tertinggi lengkap dengan lencana-lencana kebesaran walaupun dirinya bukan berlatar belakang militer.
Tak lupa kaca mata hitam dan tongkat komando dalam kepitan. Dirinya pun tampak semakin sedap dipandang mata dengan peci.
Gaya berpakaian Bung Karno ini membuat dirinya mendapat julukan ‘Indonesian Dandy’ dari Rudolf Mrázek, seorang Professor Sejarah di University of Michigan, Amerika Serikat.
View this post on InstagramA post shared by Dr.(H.C.) Ir. H. Sukarno (@presidensukarno) on
Bung Karno mempunyai tukang jahit langganan, namanya The. The sendiri merupakan seorang Tionghoa warga Negara Indonesia. The ini mempunyai usaha jahit bernama Smart di Jalan Sawah Besar.
Untuk pakaian sehari-hari, Bung Karno juga sangat sederhana. Kalau robek Bung Karno biasanya meminta untuk dijahit kembali. Setelah itu, beliau gunakan lagi.
Apalagi kalau pakaian tersebut termasuk favorit Bung Karno. Meski dijahit beberapa kali pun pakaian tersebut tetap dipakai. Demikian pula alas kaki Bung Karno lebih suka mengenakan sandal lama bahkan yang hampir rusak.
Gaya Fashion Bung Hatta
Gaya busana Bung Hatta yang selalu terlihat rapih tidak lepas dari apa yang kerap disaksikannya saat menimba ilmu di negeri Belanda.
View this post on InstagramA post shared by Dr.(H.C) Drs. H.Mohammad Hatta (@mohammadhatta_) on
Walau mengenyam pendidikan di luar negeri dan sempat menjadi wakil presiden, Bung Hatta dalam kehidupan sehari-harinya memang dikenal sangat sederhana.
Kesederhanaan Bung Hatta dapat dilihat dari penampilan beliau. Beliau adalah seorang sosok yang anti membeli baju baru dengan syarat baju lama masih bisa digunakan. Bukan seberapa mahal dan bagusnya baju, tetapi beliau memperhatikan kebersihan dan kerapiannya. Asal masih bisa dipakai walau sudah lama kenapa tidak dipakai.

Pernah Bung Hatta punya keinginan besar punya sepatu merek Bally. Namun, uang dikantongnya tidak cukup. Tak mau mimpinya menguap, guntingan iklan sepatu Bally diselipkan di buku hariannya, sembari menabung. Sayang, hingga akhir hayatnya, uang tabungan Bung Hatta tidak pernah cukup untuk membeli sepatu impiannya itu.
View this post on InstagramA post shared by Dr.(H.C) Drs. H.Mohammad Hatta (@mohammadhatta_) on
Kesederhanaan Hatta juga terlihat saat ia pergi ke luar negeri. Ia pergi membawa satu koper dan pulang dengan satu koper pula. Bung Hatta tak suka menghamburkan uang untuk belanja ini dan itu.
Hatta juga nyaris tak pernah memanfaatkan kunjungan ke luar negeri untuk bersenang-senang. Satu-satunya hiburan beliau adalah mengunjungi toko buku dan membenamkan diri di antara rak-rak buku selama berjam-jam. (Sbg/Rig)